Pembaca yang saya hormati,
Tulisan-tulisan dalam blog ini insya Allah selalu diupayakan keorisinalitasnya. Saya berharap pembaca juga bersedia menjaga orisinalitasnya dengan mencantumkan nama blog ini (http://www.sitnah-aisyah.blogspot.com). Semoga Anda memperoleh manfaat dari blog ini.
Sabtu, 19 Juni 2010
Komponen-komponen Kreatifitas
Ada beberapa komponen yang membangun kreatifitas, dimana komponen ini merupakan unsur-unsur yang selalu terlibat dalam proses kreatifitas seseorang.
1. Berpikir imajinatif
Yang dimaksud dengan berpikir imajinatif di sini adalah suatu proses pengembangan ide yang tidak atau belum dibatasi oleh nilai-nilai yang sudah ada. Dalam berpikir secara imajinatif, seorang muslimah dapat secara bebas melakukan apa yang sering kita sebut berimajinansi (imagine, membayangkan). Tapi perlu diingat, imajinasi di sini tentulah berbeda dengan berangan-angan, karena berimajinasi itu memiliki tujuan untuk menciptakan atau membuat sesuatu yang tadinya tidak mungkin menjadi mungkin.
Contoh: Untuk semakin memarakkan dakwahnya, sebuah lembaga dakwah kampus mengadakan kegiatan penjualan di taman kampus. Pada awal program itu diluncurkan, belum ada lembaga dakwah yang melakukan hal tersebut, sehingga apa yang dilakukan mereka menarik perhatian banyak kalangan. Bahkan banyak mahasiswa yang tertarik untuk mengetahui lebih jauh kegiatan-kegiatan lembaga tersebut.
2. Keahlian
Kreatifitas harus memiliki unsur keahlian, dimana tanpa keahlian, suatu ide atau gagasan bisa diwujudkan dan tidak hanya sebatas ide saja. Seorang pedagangan busana muslimah agar bisa memasarkan produknya, tentu harus melibatkan keahlian seorang desainer dan penjahit pakaian, untuk bisa mewujudkan suatu ide atau gagasan produk yang menarik minat konsumen
3. Motivasi
Motivasi di sini bisa motivasi yang berasal dari luar (ekstrinsik) maupun motivasi dari dalam (intrinsik). Seseorang biasanya bisa menjadi seseorang yang kreatif apabila ia didukung oleh suasana atau kondisi lingkungan yang kondusif yang bisa memberikan dukungan moril maupun materil baginya untuk ‘menciptakan’ sesuatu. Seorang penulis, sebelum menyusun sebuah artikel atau tulisan, biasanya senang berjalan-jalan atau melihat-lihat sekelilingnya untuk menimbulkan atau memperkaya suatu ide tulisan. Seorang ummahat untuk bisa kreatif dalam rumah tangganya, membutuhkan suasana yang mendukung seperti dukungan dari suami, dari keluarga, dan dari si anak sendiri. Seorang ibu yang mempunyai dukungan seperti ini sangat kaya dengan ide, sehingga seisi rumah akan selalu menemukan sesuatu yang baru di rumah mereka. Setiap hari sang ibu, akan menyajikan menu yang berbeda-beda dan full of taste (penuh cita rasa) bagi semua anggota keluarga. Suasana rumah terasa segar dan bersahabat, dan sebagainya.
Selain itu, kondisi internal seseorang juga sangat mempengaruhi kreatifitasnya. Seseorang yang sedang dalam keadaan mood, akan mudah menghasilkan ide-ide baru, karena memang susasana hatinya mendukung hal tersebut. Sebaliknya, jika tidak, maka ia akan sulit untuk mengembangkan ide-idenya.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
1 comments:
alhamdulillah cukup bermanfaat, syukron kasir.
Posting Komentar