Learning is a blast...! Be a real moslem woman is a must. And to become an Industrial Engineering woman need to be fast...! As far as the journey of my life,... let the faith keep me up on the right path...

ﺍﻟﺴﻼﻢﻋﻠﻴﻜﻢ ﻭﺮﺤﻤﺔﷲ ﻭﺑﺭﻜﺎﺘﻪ

Pembaca yang saya hormati,

Tulisan-tulisan dalam blog ini insya Allah selalu diupayakan keorisinalitasnya. Saya berharap pembaca juga bersedia menjaga orisinalitasnya dengan mencantumkan nama blog ini (http://www.sitnah-aisyah.blogspot.com). Semoga Anda memperoleh manfaat dari blog ini.

Jumat, 28 Mei 2010

The Real Idol

Setiap orang pasti punya idola. Mulai dari para pejabat, prajurit, pedagang, pengusaha, anak sekolahan, hingga pak tani, semuanya punya idola, seseorang yang bisa digugu dan ditiru, seseorang yang dengannya kamu, kita, mereka semua bisa menjadi seperti yang diinginkan. Ini mungkin sudah sunnatullah, artinya, sejak seorang manusia dilahirkan ke muka bumi, ia pasti sudah membayangkan ingin jadi seperti apa ia kelak, sehingga dari bayangan tersebut, ia kemudian mencari figur yang sesuai dengan bayangannya, maka munculah yang kita sebut sebagai Sang Idola,
Idola, selalu lekat di hati
Kamu ingat tidak, ketika dulu kamu kecil, jika ditanya, siapa pahlawanmu? Biasanya kamu, yang waktu itu masih anak-anak biasanya akan menjawab Batman atau Superman. Anak-anak ABG sekarang jika ditanya siapa idolanya? Ada yang menjawab Britney Spears, Westlife, sampai ke Charlie dan ST12nya. Orang tua kita, terutama kakek-kakek kita, biasanya sangat mengidolakan tokoh Bung Karno atau Jenderal Sudirman. Idola memang bukan fenomena baru. Ia begitu lekat di hati setiap orang, sehingga seakan-akan memiliki seorang idola menjadi keharusan. Meski kadang, orang yang menjadi idola terlihat begitu jauh dari jangkauan atau begitu jauh di mata, tetapi karisma seorang idola mampu menembus relung hati terdalam, sehingga ia sanggup menjadikan si ‘pengidola’ (alias pengagum), rela melakukan apa saja demi bisa seperti sang idola. Kebayang ngga’ jika tiba-tiba ada yang ngetok pintu rumah kamu, dan ternyata ketika dibuka, ia adalah bintang pujaanmu? Wauw, screaming beraaat!!! Sampe pake acara nangis plus pingsan sagala. Seorang teman saya bahkan pernah bilang kalo saja bintang pujaannya sampe tiba-tiba ada di depan pintu kamar kosnya, dia akan berteriak sekeras-kerasnya dan memeluknya erat-erat sampe dia ngga’ bisa napas (masya Allah, sampe segitunya!!!).
Idola, daya tarikmu begitu menggoda
Setiap orang pasti ada yang ingin tampil lebih PD, lebih baik, lebih pintar, lebih ca’em, lebih gaul, lebiiiiih……. Untuk itu mereka butuh seseorang yang bisa dijadikan sebagai cermin. Sebenarnya tak ada masalah dengan si idolanya sendiri. Yang jadi problem sih ketika apa yang ditunjukkan atau yang diidolakan itu memberikan pengaruh buruk bagi si pengidola. Survey membuktikan, begitu banyak korban yang jatuh akibat idola seperti ini. Misalnya saja, ada yang gara-gara idolanya yang artis rock mati karena overdosis, penggemarnya pun rela mati dengan menembak dirinya. Korban ‘kecil-kecil-an’ aja seperti, rela menindik sekujur tubuhnay, dengan menahan rasa sakit, demi bisa menyerupai sang bintang yang juga menindik sekujur tubuhnya, memangkas rambut dalam model dan bentuk yang ‘aneh’ biar mirip seperti sang bintang. Bahkan yang lebih nyleneh lagi, ada yang rela merubah total kebiasaan hidupmya, demi sang idola. Pendeknya, sang idola memiliki daya tarik yang begitu kuat di hati penggemarnya, sehingga apapun yang dilakukannya bisa dipastikan akan dilakukan juga.
Idola, antara harapan dan kenyataan
Seringkali kita menyangka bahwa idola kita adalah seseorang yang serba-baik serba sempurna. padahal … Mereka cuma manusia biasa, yang juga punya cela. Andai saja manusia tahu dan sadar, tentu mereka tak akan sudi, walau sedikitpun, untuk menjadi pengagum sang idola.
Idola, bagaimana baiknya yach?!
Sesungguhnya, Islam sudah memiliki idolanya sendiri. Dialah Rasulullah Shallallaahu ‘Alaihi Wasallam. Mengapa Rasulullah? Berikut ini ada beberapa alasan mengapa Beliau pantas menjadi idola kita:
1. Beliau adalah sebaik-baik contoh bagi setiap makhluk
“Laqadkaanalakum fi rasulillah uswatun hasanah
Pada diri beliaulah tempat semua kebaikan dunia dan akhirat. Beliau adalah hamba yang karenanya tidak boleh dilebih –lebihkan dan beliau juga adalah Rasulullah yang karenanya tidak boleh diremehkan, sebab beliau adalah kekasihnya Allah
2. Pada diri beliau melekat semua sifat yang diinginkan manusia
Ketika kita membaca sirah, kita akan menemukan figur Rasulullah sebagai figur yang paling baik dari semua sisi baik ruhiyah, akliyah, maupun jasadiyah. Secara jasadiyah, beliau adalah seorang pria dengan wujud yang paling baik sehingga siapa saja yang melihat beliau, baik kawan maupun lawan, tidak akan mampu untuk menggambarkan kesempurnaan sifat beliau. Salah seorang sahabat mengatakan bahwa sampai ia tidak mampu untuk menggambarkan wajah beliau
3. Hanya beliaulah satu-satunya idola yang selamat dan menyelamatkan dengan keutamaan syafaat kubra yang Allah anugerahkan bagi beliau.
4. Menjadikan beliau sebagai idola tidak akan menyebabkan hal lain selain kebaikan dan kebahagiaan bagi orang yang mengidolakan beliau
5. Allah mengancam orang yang mengidolakan selain Rasulullah dengan ancaman azab yang berat.

0 comments:

Posting Komentar