Perbamdingan Statistik Kepemilikan Buku di indonesia dan Berbagai Negara
Oleh:
Sitnah Aisyah Marasabessy
Perbandingan statistik kepemilikan buku di Indonesia dan berbagai negara menunjukkan variasi yang signifikan, dipengaruhi oleh faktor sosial ekonomi, budaya, dan infrastruktur pendidikan. Berikut adalah beberapa poin penting:
● Kepemilikan Buku di Indonesia
Rata-rata jumlah buku per rumah tangga relatif rendah, sekitar 5-10 buku.
Tingkat literasi meningkat, tetapi akses ke buku masih terbatas di daerah terpencil.
Program pemerintah dan NGO berperan penting dalam distribusi buku.
● Kepemilikan Buku di Negara Berkembang (misal, India, Nigeria):
Rata-rata kepemilikan buku juga rendah, tetapi ada inisiatif serupa untuk meningkatkan akses.
Faktor seperti pendapatan, pendidikan orang tua, dan akses ke perpustakaan sangat memengaruhi kepemilikan buku.
● Kepemilikan Buku di Negara Maju (misal, AS, Jepang):
Rata-rata rumah tangga memiliki lebih dari 100 buku.
Akses ke perpustakaan dan toko buku sangat baik, dengan program-program literasi yang aktif.
Tingkat literasi sangat tinggi, berbanding lurus dengan kepemilikan buku.
Faktor Sosial Ekonomi:
Di negara dengan PDB per kapita yang lebih tinggi, kepemilikan buku cenderung lebih tinggi.
Pendidikan formal dan kesadaran akan pentingnya membaca berpengaruh besar pada kepemilikan buku.
Banyak negara, termasuk Indonesia, berusaha melalui program perpustakaan keliling dan penyediaan buku gratis untuk meningkatkan kepemilikan buku.
Dengan memahami perbedaan ini, kita dapat merancang strategi yang lebih efektif untuk meningkatkan budaya membaca dan akses ke buku di Indonesia.
0 comments:
Posting Komentar