"Keluar dari Zona Jenuh", 06052025
[7/5 21.24] Sitnah Aisyah Marasabessy:
"When courage, consistency, and gratitude are not enough to move you forward—let go of the old, begin again, and choose a new perspective. Never compare, just be you." Sitnah Aisyah, 06052025
Sudah menentukan yang ingin jadi CAPAIAN, sudah mengerahkan semua KEBERANIAN lewati segala Halangan dan Batasan, sudah lakukan hal² Kecil dan Sederhana secara KONSISTEN, sudah selalu Bersyukur dan MENERIMA kenyataan, pada akhirnya, kita perlu sesuatu yang lain yang bisa membuat kita MOVE ON di tengah situasi yang nyaris tak ada perubahan, yang bikin BAD MOOD, yang orang²nya TOXIC. Sesuatu itu bernama "Lepaskan yang Lama dan Mulai dari Awal". Caranya, lepaskan Ekspektasi Lama yang Kaku, ambil Pendekatan dari sisi berbeda, cari 'Circle' yang baru, dan jangan pernah membandingkan diri semdiri dengan orang lain. #JadiDiriSendiri
SitnahAisyah.blogspot.com
■■■■■■
Contoh tindakan “lepaskan yang lama dan mulai dari awal” di dunia kerja sebagai dosen bisa berupa:
-
Mengganti pendekatan mengajar: Jika metode ceramah satu arah tidak lagi efektif, lepaskan kebiasaan lama dan mulai menggunakan pendekatan berbasis proyek, diskusi, atau teknologi pembelajaran digital (seperti LMS, video, atau simulasi interaktif).
-
Menyusun ulang RPS dan materi ajar: Jika materi terasa usang atau tidak relevan, buat versi baru yang sesuai dengan perkembangan industri atau kebutuhan mahasiswa saat ini.
-
Mengubah topik penelitian: Jika topik riset lama tidak berkembang atau stagnan, carilah bidang baru yang lebih menjanjikan dan relevan, misalnya dari manufaktur konvensional ke smart manufacturing atau ekonomi sirkular.
-
Memulai kolaborasi baru: Tinggalkan pola kerja sendiri dan mulai menjalin kolaborasi dengan dosen lintas bidang, praktisi industri, atau komunitas UMKM untuk memperluas dampak pengabdian dan penelitian.
-
Meninggalkan jabatan struktural (jika membebani): Jika peran struktural menghambat pengembangan diri, pertimbangkan untuk melepasnya dan fokus pada pengajaran, riset, atau pengabdian yang lebih bermakna secara pribadi dan profesional.
■■■■■■■
Jika kita sudah beberapa kali mencoba tes S3 namun belum lulus, dan di sisi lain menghadapi keterbatasan dana untuk inovasi dalam pelaksanaan Tri Dharma, maka tindakan "melepaskan yang lama dan mulai dari awal" bisa diwujudkan dalam bentuk sikap dan langkah berikut:
1. Melepaskan Ekspektasi Lama yang Kaku
Lepaskan tekanan bahwa harus lulus S3 sekarang atau dengan jalur tertentu. Mungkin sudah waktunya:
Meninjau ulang strategi belajar atau topik riset yang dipilih.
Mencoba program S3 di universitas yang lebih sesuai dengan minat dan latar belakang kita.
Rehat sejenak untuk memulihkan motivasi dan energi.
2. Memulai dari Akar: Kembali ke Tujuan Awal
Tanyakan kembali: "Untuk apa saya ingin S3?"
Jika tujuannya adalah memberi manfaat lebih besar lewat pendidikan dan pengabdian, maka kita bisa mulai lagi dari situ dengan cara yang lebih sederhana tapi bermakna, meski belum S3.
3. Mencari Bentuk Inovasi Non-Dana
Inovasi tidak selalu butuh biaya besar. Bisa mulai dengan:
Membuat media pembelajaran kreatif dari bahan daur ulang atau aplikasi gratis.
Melibatkan mahasiswa dalam proyek riset kecil berbasis kebutuhan lokal (misalnya, observasi UMKM di sekitar kampus).
Menulis artikel populer atau blog edukatif untuk menyebarkan ilmu ke masyarakat.
4. Bangun Kolaborasi dan Komunitas
Gabung dalam komunitas dosen, forum riset, atau platform pembelajaran terbuka.
Kolaborasi bisa membuka peluang hibah, akses sumber daya, atau ide baru tanpa harus mengandalkan dana pribadi.
5. Menata Kembali Diri: Refleksi & Regenerasi
Ini saatnya berhenti sebentar untuk bertanya: "Apa yang ingin saya bangun 5 tahun ke depan?"
Mungkin S3 bukan tujuan, tapi sarana. Yang utama adalah pengaruh dan nilai manfaat yang kita bawa ke lingkungan sekitar.
Kalimat reflektif yang bisa menjadi penutup untuk situasi ini:
"Kadang, gagal bukan tanda untuk berhenti—tapi isyarat untuk membangun jalan baru, dari pijakan yang lebih dalam dan arah yang lebih jernih."
Ingin saya bantu membuat narasi motivasional atau artikel reflektif dari tema ini?
0 comments:
Posting Komentar