Learning is a blast...! Be a real moslem woman is a must. And to become an Industrial Engineering woman need to be fast...! As far as the journey of my life,... let the faith keep me up on the right path...

ﺍﻟﺴﻼﻢﻋﻠﻴﻜﻢ ﻭﺮﺤﻤﺔﷲ ﻭﺑﺭﻜﺎﺘﻪ

Pembaca yang saya hormati,

Tulisan-tulisan dalam blog ini insya Allah selalu diupayakan keorisinalitasnya. Saya berharap pembaca juga bersedia menjaga orisinalitasnya dengan mencantumkan nama blog ini (http://www.sitnah-aisyah.blogspot.com). Semoga Anda memperoleh manfaat dari blog ini.

Minggu, 13 April 2025

"Di Atass Kapal yang Akan Tenggelam", 09042025


"Di Atass Kapal yang Akan Tenggelam", 09042025











[13/4 05.04] Sitnah Aisyah Marasabessy: 
"It is definitely not easy to endure a very difficult situation, but staying in it is better than escaping from it, because help is more easily brought to those who stay together than to those who are scattered." Sitnah, 09042025
Seperti di kapal yg akan TENGGELAM, setiap orang di atasnya punya pilihan untuk pakai pelampung atau naik sekoci & MENYELAMATKAN diri, diam menunggu apa yg akan terjadi, atau menguatkan hati & mencari CARA memperbaiki kapal agar semuanya selamat. Berada di suatu Organisasi,  Situasi, atau TEMPAT yg berpotensi membuat semua orang di dalamnya ikut 'tenggelam', apapun pilihannya membutuhkan Keberanian dalam bertindak, Kepedulian dalam ikut merasakan, serta HARAPAN untuk tetap Hidup. Karena segala Keterbatasan kita, kadang pilihan yg nampak Baik itulah Jalan Keluar yg PALING BURUK. Maka TETAPLAH di atas Kapal selama mungkin. Jangan terjun ke laut, jangan KELUAR dari tempat itu walau tak ada lagi orang yg sudi membantu kita. Demi menyelamatkan banyak orang, sampai tiba masanya datang PERTOLONGAN & upaya kita TERHENTI oleh Takdir. #HadisSafinah #Bertahan
SitnahAisyah.blogspot.com

■■■■■■■

Ya, betul. Dalam situasi kapal yang akan tenggelam dan tidak tersedia pelampung atau sekoci untuk semua penumpang, penumpang dianjurkan untuk tetap berada di kapal selama mungkin, selama masih aman. Berikut alasannya:


1. Bertahan di kapal lebih aman daripada di laut terbuka

  • Di atas kapal, masih ada struktur untuk berpijak, perlindungan dari ombak, dan mungkin akses komunikasi atau pertolongan.

  • Di laut terbuka tanpa pelampung, risiko hipotermia, tenggelam, dan kelelahan jauh lebih besar.


2. Memperbesar peluang diselamatkan

  • Tim SAR atau kapal penyelamat lebih mudah menemukan kapal besar daripada individu yang terapung di laut.

  • Selama kapal belum sepenuhnya tenggelam, tetap ada peluang komunikasi dan sinyal darurat.


3. Menunggu instruksi kru kapal

  • Awak kapal biasanya memiliki prosedur evakuasi, dan penumpang diminta tidak panik atau meloncat sendiri, karena bisa memperburuk situasi.


Kesimpulan:

Tetap berada di kapal selama mungkin—selama tidak berbahaya—adalah pilihan paling rasional dalam krisis laut. Ini memberi waktu untuk berpikir, menyusun strategi penyelamatan, dan menjaga energi hingga bantuan datang.

Mau aku bantu kembangkan ini jadi analogi kehidupan juga? Cocok banget untuk refleksi atau motivasi.


■■■■■■■



0 comments:

Posting Komentar