a. Menggunakan al hikmah
b. Tarbiyah dan ta’lim
Tarbiyah
--> Tarbiyah dalam bahasa Arab bermakna :
o “tanmiyatun’” yang berarti penumbuhan, pengembangan, pembangunan,
Sehingga sasarannya adalah menumbuhkan, mengembangkan, dan membangun manusia.
o “tansyiatun” yang berarti peningkatan, pendidikan,penumbuhan, pengembangan.
o “ishlahun” yang berarti perbaikan.
Jadi tarbiyah diharapkan mampu melakukan perbaikan dari pribadi yang kurang baik
menjadi baik, pribadi yang baik dikembangkan, dibangun. Dengan demikian tarbiyah
diibaratkan seperti sebuah “pabrik”.
--> Menurut Ar Raghib Al Asfahany beliau mengatakan : “tarbiyah adalah Menumbuhkembangkan
sesuatu setahap demi setahap hingga mencapai kesempurnaan”
--> Al Baydhowy mendefenisikan tarbiyah sebagai “sesuatu yang dapat mengantarkan sesuatu hingga
mencapai kesempurnaan setahap demi setahap”
--> Adapun secara teminologis makna tarbiyah adalah: “seperangkat program yang lengkap yang
dibangun di atas prinsip-prinsip Islam, bertujuan untuk membentuk pribadi Muslim yang ideal”
--> Mengapa Tarbiyah Penting ?
- kondisi keimanan yang lemah, kurangnya ilmu ad-din pada ummat ini, kurangnya orang yang mau mendakwahkan Islam
- di zaman Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam dan para sahabatnya bisa menjadi pribadi-pribadi Muslim yang luar biasa karena Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam membina mereka dengan tarbiyah yang berlandaskan pada satu konsep yaitu konsep pembinaan ala “ Al-Qur’an”.
- Secara bahasa : pengajaran (masdar dari ‘alama-yu’alimu-ta’liman)
- Secara istilah : pengajaran yang bersifat pemberian atau penyampian pengertian, pengetahuan dan ketrampilan.
- Menurut Abdul Fattah Jalal : ta’lim merupakan proses pemberian pengatahuan, pemahaman, pengertian, tanggung jawab, sehingga diri manusia itu menjadi suci atau bersih dari segala kotoran sehingga siap menerima hikmah dan mampu mempelajari hal-hal yang bermanfaat bagi dirinya ( ketrampilan).
- Ta’lim, berarti adalah usaha terus menerus manusia sejak lahir hingga mati untuk menuju dari posisi ‘tidak tahu’ ke posisi ‘tahu’ seperti yang digambarkan dalam surat An Nahl ayat 78, “dan Allah mengeluarkan dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatu apapun, dan dia memberi kamu pendengaran, penglihatan, dan hati agar kamu bersyukur”.
- At-Ta’lim dalam Al Qur’an menggunakan bentuk fi’il (kata kerja) dan isim (kata benda), dalam fi’il madliy disebutkan sebanyak 25 ayat dari 15 surat, Fi’il mudlari 16 kali dalam 8 surat.
- Kata-kata at-Ta’lim dalam bentuk fi’l madliy (kata kerja lampau) adalah ‘allama ( ) dengan berbagai variasinya, antara lain:
Al-Maraghi menjelaskan kata ‘allama dengan alhamahu (memberi Ilham), maksudnya Allah memberi Ilham kepada Nabi Adam a.s. untuk mengetahui jenis-jenis yang telah diciptakan beserta zat, sifat, dan nama-namanya.
- Q.S. Ar-Rahman : 1-4
Kata Allama’ mengandung arti memberitahukan, menjelaskan, memberi pemahaman.
- QS. Al-‘Alaq : 4-5
Ash-Shawi, Al-Maraghi, dan Al-Juzi menafsirkan makna ‘allama, dengan makna memberitahukan atau menyampaikan ilmu menulis dengan kalam, menjadikan kalam sebagai alat untuk saling memahami di antara manusia.
- At-Ta’lim Dalam Hadits
Secara struktur, kata hum dalam hadits menunjukan makna ta’lim bersifat umum, bagi siapa saja dan tingkatan usia.
Sumber: https://akukepompong.wordpress.com
c. Motivasi dan Ancaman
- Motivasi
- Ancaman
- Sembunyi-sembunyi
- Terang-terangan
0 comments:
Posting Komentar