Learning is a blast...! Be a real moslem woman is a must. And to become an Industrial Engineering woman need to be fast...! As far as the journey of my life,... let the faith keep me up on the right path...

ﺍﻟﺴﻼﻢﻋﻠﻴﻜﻢ ﻭﺮﺤﻤﺔﷲ ﻭﺑﺭﻜﺎﺘﻪ

Pembaca yang saya hormati,

Tulisan-tulisan dalam blog ini insya Allah selalu diupayakan keorisinalitasnya. Saya berharap pembaca juga bersedia menjaga orisinalitasnya dengan mencantumkan nama blog ini (http://www.sitnah-aisyah.blogspot.com). Semoga Anda memperoleh manfaat dari blog ini.

Rabu, 28 Juni 2023

Status27062023

 


Perbedaan Seputar Puasa Arafah dan Idul Adha








[27/6 09.37] Sitnah Aisyah Marasabessy: Ini jawaban logisnya nah. Biar kita faham.

[27/6 09.40] +62 823-4675-1979: Setahuku Iedul Adha adalah Hari menyembelih dr Asal katax seperti itu Kak.. 🤔🤔🤔

[27/6 09.41] +62 823-4675-1979: Sbnrx klu diliat dr waktux.. JK lebaran besok MK LBH duluan kt lebaran daripada lebaran yg LG berhaji.

[27/6 09.43] Sitnah Aisyah Marasabessy: Betul

[27/6 09.44] AK Rini Ridwan: Cocokji ini penjelasanx

Benar unt wktu saudi/mekkah

Jelas jika hr ini wukuf maka bsok mekkah/saudi lebaran

[27/6 09.47] Sitnah Aisyah Marasabessy: Kita juga mestinya ikut lebaran besok karena waktu indonesia dan waktu Saudi cuma beda 6 jam. Artinya kalau hari rabu di arab idul adha kita juga begitu

[27/6 09.48] AK Rini Ridwan: In sya Allah saudi wukuf sbntr sktr jam 2 siang smpai subuh...dan bsokx lebaranmi

Jd saudi lebaran tggl 28 juni

Indonesia In sya Allah tggl 29 juni dong🙏

[27/6 09.49] AK Rini Ridwan: Bisa kanda tp shalatx iedx jam 11 siang ketas jk ingin ikut lebaran besok

[27/6 09.50] AK Rini Ridwan: *agar pas waktunya dengan Arab Saudi, bagi masyarakat Indonesia yang akan berlebaran mengikuti WAS (Waktu Arab Saudi) sebaiknya sholat idul adhanya jangan pagi karena WAS masih dinihari berkisar pukul 01-02, di Indonesia sekitar pukul 06 atau 07 pagi, klo sholat idul adhanya pagi berarti mendahului Arab Saudi tapi klo sholat idul adhanya diatas pukul 11 waktu indonesia maka itu betul-betul mengikuti Arab Saudi, bagi masyarakat Indonesia yang berlebaran mengikuti WI (Waktu Indonesia yang telah ditetapkan pemerintah) maka pemerintah menjadi penanggungjawab atas penentuan waktu lebaran yang tidak mendahului Was _WALLAHU A'LAM_*🙏 🙏 🙏

[27/6 09.51] AK Rini Ridwan: Krn kl pagiki bsok jam 7 mau lebaran mk kt akan mendahului arab saudi

[27/6 09.53] AK Rini Ridwan: Silahkan disimak penjelasan syekh

Kita serahkan pada ahlix 🙏🙏🙏

[27/6 10.07] AK Rini Ridwan: Jadi jika ada yg mau puasa arafah hr ini nanti niatx jam 8 pagi🙏

Krn wukuf di arafah nanti jam 2 siang wktu mekkah...

Jd krn kt duluan wktux 6 jam mk puasa di indonesia niatx jam 8pg

Bukan dr subuh menahanx

[27/6 10.08] AK Rini Ridwan: Artix org indonesia mendahului arab saudi puasa arafahnya...

[27/6 10.11] mwp-k maryam: Puasa Arafah Tanggal 9 Dzulhijjah itu BERDASARKAN RUKYAH Hilal di Negeri Masing-Masing, 


BUKAN TERGANTUNG Wuqufnya Jama'ah Haji Di Arafah, karena: 


[1]. Puasa Arafah itu terkait dengan "waktu saja" dan tidak terkait dengan "tempat". Buktinya Nabi tidak menjadikan wukuf di Arafah sebagai patokan ketika beliau dan para sahabatnya puasa Arafah pada tahun ke 2 H, 3 H dst. Tetapi beliau dan para sahabatnya hanya menentukan puasa Arafah dengan ru'yah hilal penduduk Madinah. 


Puasa Arafah tanggal 9 dzulhijjah itu telah disyari'atkan jauh sebelum Rasulullah melaksanakan ibadah haji. Puasa Arafah tanggal 9 dzulhijjah sudah disyari'atkan sejak awal beliau berhijrah ke Madinah. Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam telah menamakan puasa 9 dzulhijjah dengan puasa Arafah meskipun kaum muslimin belum melaksanakan ibadah haji, dan ibadah haji baru beliau kerjakan di tahun ke 10 H. 


Pada tahun ke 2 H, ke 3 H, ke 4 H dan ke 5 H Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dan para sahabat telah melaksanakan puasa di tanggal 9 dzulhijjah tanpa ada seorang pun yang melaksanakan wukuf di Arafah. Saat disyari'atkan, puasa Arafah tidak dikaitkan dengan peristiwa wukuf di Arafah (lihat Zaadul Ma'aad II/101 oleh Imam Ibnu Qayyim, Fathul Baari III/442 oleh al-Hafizh Ibnu Hajar dan Subulus Salam I/60 oleh Imam ash-Shon'ani). 


Dari Hunaidah bin Khalid, dari istrinya, dari sebagian istri Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam berkata : 


"Dahulu Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam berpuasa pada tanggal 9 dzulhijjah, hari 'Asyuraa' dan 3 hari setiap bulan yaitu hari senin pada awal bulan dan 2 hari kamis" (HR. Abu Dawud no.2437, Ahmad no.2269, an-Nasaa'i no.2372 dan al-Baihaqi IV/284, lihat Shahiih Sunan Abi Dawud no.2106) 


Dari hadits di atas dapat diketahui bahwa beliau berpuasa pada tanggal 9 dzulhijjah (untuk puasa Arafah) dan itu dilakukan sebelum beliau haji wada' tahun 10 H. Dan lafazh itu menunjukkan rutinitas sebuah amalan. 


[2]. Puasa Arafah itu terkait dengan "waktu saja" dan tidak terkait dengan "tempat". Buktinya tidak ada satu pun riwayat bahwasanya beliau ketika di Madinah bersungguh-sungguh untuk mencari tahu kapan waktu wuquf jama'ah haji di Arafah. 


Jadi, Nabi berpuasa Arafah di Madinah selama bertahun-tahun tanpa mengacu kepada ada atau tidak adanya wuquf di Arafah. 


Jika di Madinah sudah masuk tanggal 9 dzulhijjah menurut hitungan mereka, maka beliau bersama para sahabat berpuasa Arafah dan tidak memakai ru'yah hilal penduduk Mekkah. 


[3]. Puasa Arafah itu terkait dengan "waktu saja" dan tidak terkait dengan "tempat". Buktinya Nabi bersabda kepada kaum muslimin untuk menentukan hilal (awal bulan) dzulhijjah dengan ru'yah sebagaimana kita juga melakukan ru'yah ketika akan menentukan awal Ramadhan dan awal Syawwal. 


Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda : 


"Apabila kamu telah melihat hilal (yaitu awal bulan) dzulhijjah dan salah seorang diantara kamu hendak berkurban, maka jangan sekali-kali kamu memotong rambutnya dan jangan pula memotong kukunya sampai hewan kurban itu disembelih" (HR.Muslim no.1977 (41 & 42), hadits dari Ummu Salamah). 


Nampak dengan jelas pada hadits ini bahwa 'Idul Adha dikaitkan dengan terbitnya hilal, sedangkan waktu terbitnya hilal di setiap negeri berbeda dengan negeri lainnya (sebagaimana yang kita pahami ketika menentukan awal Ramadhan dan awal Syawwal). 


Dengan demikian, 'Idul Adha dikaitkan dengan waktu (awal hilal) dan bukan dengan aktifitas jamaah haji di Arafah. 


Dengan demikian, maka puasa Arafah juga dikaitkan dengan waktu (awal hilal) dan bukan dengan aktifitas jamaah Haji di Arafah. 


(4). Bacalah hadits dari Kuraib, bahwa Ummu Fadhl binti al-Harits pernah menyuruhnya untuk menemui Muawiyah di Syam, dalam rangka menyelesaikan suatu urusan. 


Kuraib melanjutkan kisahnya, setibanya di Syam, saya selesaikan urusan yang dititipkan Ummu Fadhl. Ketika itu masuk 1 Ramadhan dan saya masih di Syam. Saya melihat hilal malam jum'at. Kemudian saya pulang ke Madinah. Setibanya di Madinah di akhir bulan, Ibnu Abbas bertanya kepadaku : "Kapan kalian melihat hilal ?" tanya Ibnu Abbas. Kuraib menjawab : "Kami melihatnya "MALAM JUM'AT". "Engkau melihatnya sendiri ?" tanya Ibnu Abbas. "Ya, saya melihatnya dan penduduk yang ada di negeriku pun melihatnya. Mereka puasa dan Muawiyah pun puasa", jawab Kuraib. 


Ibnu Abbas menjelaskan : "Kalau kami (di Madinah) melihatnya "MALAM SABTU". Kami terus berpuasa, hingga kami selesaikan selama 30 hari atau kami melihat hilal Syawwal" 


Kuraib bertanya lagi : "Mengapa kalian tidak mengikuti ru'yah Muawiyah dan puasanya Muawiyah ?" 


Ibnu Abbas menjawab : "Tidak, seperti inilah yang telah diperintahkan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam kepada kami" (HR.Muslim no. 1087) 


Pada hadits ini kita lihat Ibnu Abbas radhiyallahu 'anhu tidak memakai ru'yah penduduk Syam, tapi ia tetap menggunakan ru'yah penduduk Madinah karena ia tahu bahwa hilal masing-masing negeri itu bisa berbeda-beda. Bahkan ia berkata bahwa beginilah yang Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam ajarkan kepada kami. 


Meskipun kisah diatas berkaitan dengan awal Ramadhan, tetapi untuk menentukan hilal (awal bulan) dzulhijjah sama dengan bulan lainnya, tidak ada dalil yang membedakannya. Para ulama tidak membedakan untuk hilal dzulhijjah dan hilal bulan lainnya. 


Maka puasa Arafah dan idul adha pun juga dikaitkan dengan waktu (awal hilal) di negeri masing-masing dan bukannya dengan aktifitas jamaah Haji di Arafah. 


(5). Puasa Arafah itu terkait dengan "waktu saja" dan tidak terkait dengan "tempat". Buktinya jika seandainya terjadi bencana atau peperangan sehingga jamaah haji tidak bisa wukuf di Arafah pada tahun itu, bukankah puasa Arafah tetap bisa dilakukan meskipun jamaah haji tidak ada yang wukuf di  Arafah ? Kenapa ? Karena patokan puasa Arafah itu bukan wukufnya jamaah haji tapi tanggal 9 dzulhijjah. 


Ke 5 alasan diatas dan alasan lainnya adalah pendapat dari seluruh ulama dari zaman ke zaman selama ratusan tahun. 


Tetapi setelah adanya teknologi informasi beberapa tahun belakangan maka mulailah muncul pendapat yang berkata kita harus mengikuti puasa Arafah dengan berpatokan kepada jama'ah haji yang sedang wukuf di Arafah. 


Para ulama berkata bahwa pendapat ini tidak kuat karena menyelisihi alasan-alasan diatas, sehingga mereka tetap dengan pendapat semula meskipun sudah ketahuan kapan wukuf di Arafah.  


"Andaikan ru’yah di suatu negeri terlambat dari Makkah, sehingga tanggal 9 di Makkah adalah tanggal 8 di negeri mereka, maka hendaklah mereka berpuasa pada tanggal 9 di negeri mereka yang bertepatan dengan tanggal 10 di Makkah, inilah pendapat yang kuat" (Al-Fatawa XX/29) 


Dan ini juga pendapat dari al-Imam an-Nawawi dalam al-Majmuu’ Syarah al-Muhadzzab VI/273, Ibnu Hajar al-Haitami dalam Fatawa al-Fihqiyah al-Kubro II/60.

[27/6 10.26] Sitnah Aisyah Marasabessy: https://anaksholeh.net/penentuan-idul-adha#:~:text=Penentuan%20Idul%20Adha%20Wajib%20Berdasarkan%20Rukyatul%20Hilal%20Penduduk%20Makkah,-Pertanyaan%20%3A

[27/6 10.32] AK Rini Ridwan: Masya Allah betul ini jg kanda...menurut wktu arab saudi

Ingatki kl kt ada perbedaan wktu 6 jam kurleb

[27/6 10.44] +62 813-5575-5609: https://kemenag.go.id/nasional/kemenag-mulai-gunakan-kriteria-baru-hilal-awal-bulan-hijriah-vuiqwb

[27/6 10.45] +62 813-5575-5609: Sebenarnya dalil sudah jelas, inimi yang menyebabkan perbedaan

[27/6 11.12] Sitnah Aisyah Marasabessy: • Perbedaan penetapan waktu adalah pada HARI bukan pada JAM. 


• Kalau perbedaan waktu ditentukan berdasarkan jam, maka waktu shalat ied di setiap negara akan berbeda hari sampai 3x 24 jam.


• Indonesia dan Saudi berada pada zona waktu yg bedanya KURANG DARI 1 hari. Jika indonesia sudah masuk hari Rabu saudi  juga sudah Rabu. 


 • meski pada saat itu misalnya masih wukuf sampai jam 5 WAS sementara indonesia sudah jam 11 siang tapi tetap yg di Saudi hari itu juga menyembelih.


• memang kita bisa saja shalat idul adha jam 11 Jika mau ikuti selesainya wukuf, akan tetapi sudah jadi Kebiasaan bahwa shalat ied adha itu pagi,  aka kita shalat ied  pagi.


• setiap DALIL tidak bisa digunakan tanpa terlebih dulu dijelaskan oleh ulama zaman 3 GENERASI terbaik. Mereka saja bisa berbeda PAHAM atas suatu dalil, maka siapapun kita yg hidup di zaman sekarang TIDAK BISA mengatakan dalil SUDAH JELAS kalau ulama SALAF sendiri masih berbeda pendapat tentang itu.

[27/6 11.14] AK Rini Ridwan: Silahkan ikuti kata hati dan keyakinan masing2🙏

[27/6 11.21] AK Rini Ridwan: Krn perbedaan pendapat tdk akan selesai jk tdk ada yg mau islah mengikuti apa yg menjadi jumhur ulama

1 kata kunci yg bs kt renungkan ttg perintah Allah ulil amri minkum

Yg bisa menumbangkan semua pendapat2 ulama


Kita ikut keputusan pemerintah setempat krn Allah perintahkan🙏🙏🙏


Maaf penghuni gruo yg lain

Kami hanya share kebaikan In sya Allah

Bukan unt berdebat🙏🙏🙏

[27/6 11.22] AK Rini Ridwan: Jika ada satu perkara mk kembalikan ke Al Qur'an dan hadist Nabi 🙏🙏🙏

[27/6 11.24] Sitnah Aisyah Marasabessy: Dan disertai dengan penjelasan ULAMA

[27/6 11.25] Sitnah Aisyah Marasabessy: Ulama al awal bukan ulama mutaakhkhir

[27/6 11.25] AK Rini Ridwan: Akan tumbang jika Al Quran sdh jelas

[27/6 11.29] Sitnah Aisyah Marasabessy: Tidak seperti itu ukhty, karena Al qur'an tidak diragukan LAGI JELAS, akan tetapi pemahaman kita terhadap Al qur'a yg harus kita pelajari.  tidak boleh kita  yg menafsirkan sendiri. Termasuk pemahaman kita tentang ayat2 muhkamat

[27/6 11.32] AK Rini Ridwan: Ada artix bisa kita baca

Dan itu sdh pasti kanda...hadist dl yg kt lihat...ini sdh jelas penjelasan para ulama...drmn kt faham kl tdk ada penjelasan para ulama

Tp ada di dlm Al quran yg bisa kt fahami dgn hanya mengetahui artix

[27/6 11.34] AK Rini Ridwan: Seperti ini kt sdh bs faham kan bahwa kt diperintahkan taat pada Allah.Rasul.dan ulil amri minkum

[27/6 11.35] AK Rini Ridwan: Tanpa kt dpt penjelasan tafsir para ulama kt sdh bisa memahami perintah ini🙏

[27/6 11.36] AK Rini Ridwan: Nah jk kt mau fahami lebh dalam arti taat...dll...silahkan cr dalilx di hadist dn penjelasan para ulama

[27/6 11.37] AK Rini Ridwan: Wallahu'alam

[27/6 11.38] Sitnah Aisyah Marasabessy: Kita ini orang *ndonesia yg kebanyakan hanya tahu arti tapi tdk paham makna.


Ulil amri yg harus Diikuti  yg bagaimana dulu? Inilah contohnya penting kita perlu penjelasan ulama. Tdk bs langsung kita pahami secara tekstual seperti itu.

Tidak semua pemimpin itu harus dipatuhi apalagi kalan pemimpinnya bukan pemimpin yg adil

[27/6 11.39] AK Rini Ridwan: Afwan pamit kanda🙏

Takutx jatuh2x jd debat

Tabe

Lg puasa nanti merusak pahala🙏🙏🙏

Syukran pencerahanx kanda🙏🙏🙏

[27/6 11.40] Sitnah Aisyah Marasabessy: ✔️

[27/6 11.41] Ummu Kembar: Jgn maki bahas di sini masalah ikhtif. Nah

[27/6 11.42] Ummu Kembar: Dewasaki saja dalam bersikap. Artinya jgn di paksa orang untuk mengikuti pendapat yg kita ikuti. Dgn tetap berpegang dgn dalil yg kita yakini.

[27/6 11.43] Ummu Kembar: Karena semua kan mengikuti dalil.























0 comments:

Posting Komentar