Learning is a blast...! Be a real moslem woman is a must. And to become an Industrial Engineering woman need to be fast...! As far as the journey of my life,... let the faith keep me up on the right path...

ﺍﻟﺴﻼﻢﻋﻠﻴﻜﻢ ﻭﺮﺤﻤﺔﷲ ﻭﺑﺭﻜﺎﺘﻪ

Pembaca yang saya hormati,

Tulisan-tulisan dalam blog ini insya Allah selalu diupayakan keorisinalitasnya. Saya berharap pembaca juga bersedia menjaga orisinalitasnya dengan mencantumkan nama blog ini (http://www.sitnah-aisyah.blogspot.com). Semoga Anda memperoleh manfaat dari blog ini.

Senin, 11 November 2019

*📖 Catatan Pengingat Kebersamaan 📖*

_Bismillah_

Assalaamu'alaikum

Beberapa saat lalu ada akhwat yang menyampaikan beberapa hal dan untuk menjawabnya ana sampaikan dalam poin-poin berikut:

1.Afwan, saya tidak bisa mengalihkan amanahnya ukhty  ke akhwat lain  krn ukhty yg di SK kan sampai thn 2023

2.tidak ada akhwat lain utk saat ini. kalapun ada, kembali ke poin 1, ukhty yg diamanahkan, mk  perranggungjawabkan ki' dulu baru mengundurkan diri

3.sampai saat ini, sudah beberapa akhwat yg minta dialihkan amanahnya ke yg lain, minta dimaklumi utk hanya mengerjakan amanah dan tarbiyah mengikuti kondisinya.

*Mengapa akhwaat begitu mudah bersikap seperti itu terhadap amanah dakwah dan amanah menuntut ilmu, padahal mereka sudah diberi kenikmatan berIslam?!*

Ingat ki akhy wal ukhty, bukan dakwah dan tarbiyah yang butuh ukhty, akan tetapi *ukhtylah yang membutuhkan* keduanya.

Pada saat di belahan dunia lain, manusia berbondong2 masuk Islam, berbondong-bondong menerima konsekwensi syariat,  berbondong-bondong berkorban demi Islam, bahkan  menawarkan dirinya untuk memperjuangkan Islam, mengapa di Indonesia, malah bermunculan akhwat _cemen_ ?!

📌 *Hanya karena ingin fokus mengurus anak* , padahal di tempat lain banyak mujahid/ah yang anaknya jauh lebih banyak, sementara itu tdk menghalangi mereka belajar agama dan menolong agama Allah

📌Hanya ingin fokus melayani suami/istri, padahal di belahan dunia lain, bahkan suami istri sudah tidak sempat lagi tidur seranjang karena suaminya ada di medan jihad

📌hanya fokus mengurus diri sendiri, memikirkan diri sendiri, menikmati keadaan diri sendiri, meratapi diri sendiri, sementara di berbagai pelosok di dunia ini, ada lebih banyak lagi orang yang bukan lagi hanya diri mereka lagi yang dipikirkan, akan tetapi juga bahkan sangat peduli dengan kemaslahatan orang lain.

Jangan bersikap seperti *orang yang berada di atas bahtera* paling bawah, yang karena hanya ingin memuaskan kebutuhan pribadinya akan air, dan menganggap bahwa kalau ia ke atas untuk mengambil air akan mengganggu orang yang di atas,  lalu ia melubangi kapal, maka akan  tenggelamlah kapak itu.

Akhawaat dan juga ikhwah, jangan pernah
📌merasa *nyaman* sendiri
📌merasa *sedih* sendiri
📌merasa *sibuk* sendiri
📌merasa *sendiri*

Bukan lagi waktunya untuk ber- *sendiri* -an
Namun...
Tempatkan...letaķkan..diri kita masing-masing  sebagai bagian dari jamaah muslimin...

Bahagiaku adalah Bahagia Ummat
Sedihnya Ummat adalah Sedihku
Akan tetapi Sedihku... biarlah menjadi milikku sendiri dan Allah.
Sesungguhnya Allah adalah Sebaik-baik Penolong

Allaahu A'lam
Allaahul Musta'an
Wa barakallaahu fii jamaa'atik
Wa sahalalaahu lak
Wa ilalliqo' fi thoriiquddakwah wal 'ilm
Wassalaamu'alaikum

Ummu Umam Sitnah AM,
Maluku, 12112019

0 comments:

Posting Komentar