Fiqih Dakwah : Rukun-rukun Dakwah

2. Obyek Dakwah (Mad'u)

Sudah merupakan sunnatullah,bahwa setiap misi ajaran haruslah memiliki obyek yang menjadi penerima dakwah, dimana dalam penyempaian suatumisi (dakwah) ada dua pihak yang terlibat di dalamnya, yaitu
- Penyampai/Pemberi Dakwah
- Penerima Dakwah
Apabila kita meninjau kembali tentang hukum dakwah, maka pada dasarnya seorang Muslim memiliki peran sebagai Pemberi Dakwah sekaligus sebagai Penerima dakwah. Dengan ilmunya dia wajib menyampaikan amar ma'ruf nahimungkar, dengan memenuhi syarat-syarat dan adab-adabnya,namun ia juga wajib untuk terus menambah ilmu tentang diinnya.

Setiap mad'umemiliki karakteristik yng berbeda-beda sehingga penyampaian dakwah mestinya memperhatikan adab-adab dalam menyampaikan Dakwah. Beberapa hal yang perlu diperhatikan antara lain:
- Siapa mad'u dakwah
- Apa yang dibutuhkan mad'u
- Kapan mad'u kita dapat didakwahi
- Dimana mad'u biasanya beraktifitas atau menghabiskanwaktunya
- Mengapa mad'u butuh didakwahi
- Bagaimana cara menyampaikan dakwah kepada mad'u

Agama Islama begitu sempurnanya,sehingga dalam berdakwah kepada mad'u bukan dengan kekerasan ataupun pemaksaan.Ini karena Rabb kita, Maha Tahu atas apa yang disukai atau tidak disukai, apa yang bisa atau tidak bisa diterima, oleh hamba-hamba-Nya, kita, dan mad'u dakwah. Sudah umum dipahami bahwa manusia,tidak suka dipaksa untuk menerima atau melaksanakan sesuatu. Sebaliknya,mereka akan dengan senang hati,jika sudah suka, untuk melakukan apa saja yang diinginkan oleh penyampai dakwah tersebut.